For the First Time - Kenny Loggins
Are those your eyes? Is that your smile?
I've been looking at you for ever, Yet I never saw you before.
Are these your hands? Holding mine?
Now I wonder how I could have been so blind.
And for the first time, I am looking in your eyes.
For the first time, I'm seeing who you are.
I can't believe how much I see, When you're looking back at me.
Now I understand what love is, Love is... For the first time...
Can this be real? Can this be true?
Am I the person I was this morning? And are you the same you?
Its all so strange. How can it be?
All along this love was right in front of me!
And for the first time, I am looking in your eyes.
For the first time, I am seeing who you are.
I can't believe how much I see, When you're looking back at me.
Now I understand what love is... Love is...For the first time.
Such a long time ago,I had given up on finding this emotion, Ever again.
But you're here with me now, Yes I found you somehow,
And I've never been so sure.
For the first time, I am looking in your eyes,
For the first time, I'm seeing who you are,
Can't believe how much I see,When you're looking back at me.
Now I understand what love is... Love is...
For the first time, For the first time.
Hehehe, sebenarnya adel udah lama bgt suka sama lagu ini, seperti lagu-lagu kenny loggins lainnya, tapi entah knapa menjadi cukup bermakna ketika didenger lagi akhir-akhir ini... kadang dalam hidup ini kita menutup mata kita terhadap apa yg ada disekeliling kita dan terlalu terbutakan oleh hati dan angan2 kita..
Terkadang kita gak sadar kalau apa yg kita cari sebenarnya dah ada di depan kita, tapi kita gak melihat itu, gak tau apa yg ngebuat mata kita tertutup,, yah, hidup ini lucu memang... kyk lagu itu bilang I've been looking at you for ever, Yet I never saw you before kita sebenarnya melihat dia sehari-hari dan sudah lama bgt dia berada dalam kehidupan kita tp Yet I never saw you before kita g pernah "benar-benar" melihat dia...
Ketika sesuatu terjadi, sesuatu yg benar2 merubah jalan hidup kita terjadi, ada sesuatu yg menyadarkan kita... Lalu ketika kita diam sejenak... memutuskan tuk melihat apa yg sebenarnya telah kita lewati, barulah kita melihat dia ada disitu, tetap berada di dalam hidup kita tanpa kita sadari selama ini.. hmm mungkin bukan gak disadari, tp kita menganggap itu suatu yg biasa aj, tp akhirnya...
And for the first time, I am looking in your eyes.
For the first time, I'm seeing who you are.
I can't believe how much I see, When you're looking back at me.
Now I understand what love is, Love is... For the first time...
Baru lah kita menyadari arti dari orang itu atau hal itu dalam hidup kita, ketika kita sadar kalau orang itu banyak ada dlm hidup kita.. dan sekarang kadang kita gak percaya aja kalau orang itu sebenarnya penting bgt bagi kita.. hehehe... dan skarang adel bersyukur dan berdoa bgt kalau ini semua merupakan jalan yg baik buat adel... aminn..
"Sometimes you need to go all the way down the road, working and hurting yourself till you hit the bone, just to know that the thing that you're looking for was there right before your eyes, all these time... Life is funny"
-dedicated to nindi-
Sunday, January 3, 2010
Saturday, January 2, 2010
Sang Pengembara
Berjalan ia di atas kota yang sunyi sepi
Terhempas ia di sudut pintu nurani
Berdebu jubahnya bak kotor besi
Tak menoleh ia tak ada yang mengenali
Berat nafas seiring lebar langkahnya
Sekaan berhenti waktu dalam pandangnya
Saat berhembus angin menuju ke utara
Hilang jejaknya sekejap tak ada
Tampak tapaknya di jalan usang ini
Tak ada yang tahu ke mana ia pergi
Tak mengerti akan ke mana ia kembali
Di manakah saat ini ia bersembunyi
Waktu hujan turun membasahi wajahnya
Air langit datang menyamarkan tangisnya
Basah tubuhnya oleh letih dunia
Bersandar ia dalam pelan nadi harinya
Pengembara itu berjalan dalam keheningan
Bertaman dengan bintang dan rembulan
Ketika siang datang dari ufuk biru
Pada mentari ia pulang tuk mengadu
Terik menjadi semangatnya
Dingin adalah cintanya
Terang sebagai anugerahnya
Gelap ia ambil untuk selimutnya
Tatkala dahaga menyerang tubuhnya
Tak setetes airpun yang bisa didapatnya
Tatkala letih tubuhnya berjalan
Yang menemani tidurnya hanyalah kegelapan
Kadang galau terluka karena dunia
Merindukan sedikit kasih dari surga
Saat mentari tenggelam di langit sana
Dirinya hanya dapat terus berkelana
Terhempas ia di sudut pintu nurani
Berdebu jubahnya bak kotor besi
Tak menoleh ia tak ada yang mengenali
Berat nafas seiring lebar langkahnya
Sekaan berhenti waktu dalam pandangnya
Saat berhembus angin menuju ke utara
Hilang jejaknya sekejap tak ada
Tampak tapaknya di jalan usang ini
Tak ada yang tahu ke mana ia pergi
Tak mengerti akan ke mana ia kembali
Di manakah saat ini ia bersembunyi
Waktu hujan turun membasahi wajahnya
Air langit datang menyamarkan tangisnya
Basah tubuhnya oleh letih dunia
Bersandar ia dalam pelan nadi harinya
Pengembara itu berjalan dalam keheningan
Bertaman dengan bintang dan rembulan
Ketika siang datang dari ufuk biru
Pada mentari ia pulang tuk mengadu
Terik menjadi semangatnya
Dingin adalah cintanya
Terang sebagai anugerahnya
Gelap ia ambil untuk selimutnya
Tatkala dahaga menyerang tubuhnya
Tak setetes airpun yang bisa didapatnya
Tatkala letih tubuhnya berjalan
Yang menemani tidurnya hanyalah kegelapan
Kadang galau terluka karena dunia
Merindukan sedikit kasih dari surga
Saat mentari tenggelam di langit sana
Dirinya hanya dapat terus berkelana
Medical Students = Individualism?
Waktu masih di S1 dulu, ada semacam "semi-becandaan" kalao kita lg ngobrol2 di kantin, apa sih menu makanan favorit anak FK? begitu pertanyaannya, yang bikin ketawa itu adalah jawabannya... menu favorit anak FK itu adalah "teman" (kalo ditarik kesimpulannya sih, kita pengen bilang kalo anak FK itu tipikal manusia-manusia "MT" alias suka makan temen, kalo bahasa kerennya sih backstabber gt... bener gak sih?
Kenapa saya bilang itu "semi-becandaan" karena kami ngomong seperti itu merujuk pada banyak sekali kejadian2 yang kami, sebagai mahasiswa FK, alami selama berjuang menjadi sarjana kedokteran. Selama perjalanan panjang selama 4 tahun itu, kami menemukan beberapa "oknum2" yg istilah singkatnya lebih mementingkan diri sendiri dari pada teman sejawatnya... Individualistis lah kerennya
Jujur ya, saya pribadi agak bias dengan definisi individualisme,kadang saya pikir mementingkan diri sendiri itu justru harus kita lakukan dalam hal2 tertentu, sehingga saya mengembangkan istilah "yah saya membantu diri sendiri lah, TAPI tidak menjatuhkan orang lain" hehehe...
Yang menjadi masalah adalah orang-orang yg karena keinginan mereka "membantu diri sendiri" teramat kuat, mereka terkadang menyebabkan collateral damage ke teman2 sekitarnya, ambil contoh seperti ini...
Kejadiannya, saat saya stase bedah kemarin, ada semacam isu kalau soal ujian bedah yg berupa pilihan ganda itu cuma sekedar formalitas dan kemungkinan soalnya mengulang seperti soal tahun kemarin tinggi, walaupun seperti itu, soal-soal bedah tetep saja susah... jadi kami juga gak terlalu mo ambil pusing dengan itu, kami belajar saja apa yang bisa kami pelajari, entah itu soal, buku, atau catatan kecil sepanjang stase...
Tiba2 ada kabar bahwa tipe soalnya dirubah menjadi essay! wajar saja saat itu kami panik setengah mati, kok tiba2 dirubah gt?? nah, selidik punya selidik... katanya ada seorang teman koass yg "berdiskusi" dgn seorang konsulen... begini pembicaraannya:
konsulen itu bertanya ttg ujian bedah...
koass: dok, yang saya tahu katanya soal ujian bedah itu biasanya mengulang dan cuma formalitas saja dok..
Walhasih konsulen tersebut langsung mengganti sistem ujiannya, walaupun pada akhirnya alhamdulillah hasil ujiannya baik2 saja, kabar mengenai ini membuat teman2 yang lain panik luar biasa dan yah, sudah tinggal pasrah saja...
Saya gak ngerti ya, apa pembicaraan itu nyata atau tidak, asumsi terburuk saya itu, ya itu beneran kejadian... nah.. topik ini nih yg saya tekankan disini,,, kita tuh mahasiswa kedokteran, entah si teman koass itu terlalu polos, atau dia bodoh banget, atau dia cari muka, intinya dia telah membuat sulit teman2 yang lainnya...
Perjalanan dunia kedokteran itu panjang, dari S.Ked-dr.Umum trus kalo mau sekolah lg ambil PPDS.. itu bertahun2.. dan disini peranan teman sejawat itu sangat besar, teman kita bisa membantu kita tuk maju atau bisa benar2 menjatuhkan kita sejatuh-jatuhnya.. Jadi pesan saya cuma satu...
Rekan2 teman sejawat yang lain, tolong banget diingat nilai2 kekompakan dan kesejawatan itu, dl sumpah kedokteran kita bersumpah tuk memperlakukan teman2 sejawat kita seperti saudara kandung,, bagaimana caranya kita bisa memperlakukan mereka seperti saudara sendiri tapi kita tidak pernah memperdulikan efek tindakan kita pada orang lain?
Selama koass ini tolong bgt bgt sikap, omongan, tindakan kita di jaga... dan PIKIR dulu sebelum kita melakukan sesuatu, kira2 tindakan kita efeknya seperti apa pada teman2 kita... ingat perjalanan kita masih panjang ya,,,
Kenapa saya bilang itu "semi-becandaan" karena kami ngomong seperti itu merujuk pada banyak sekali kejadian2 yang kami, sebagai mahasiswa FK, alami selama berjuang menjadi sarjana kedokteran. Selama perjalanan panjang selama 4 tahun itu, kami menemukan beberapa "oknum2" yg istilah singkatnya lebih mementingkan diri sendiri dari pada teman sejawatnya... Individualistis lah kerennya
Jujur ya, saya pribadi agak bias dengan definisi individualisme,kadang saya pikir mementingkan diri sendiri itu justru harus kita lakukan dalam hal2 tertentu, sehingga saya mengembangkan istilah "yah saya membantu diri sendiri lah, TAPI tidak menjatuhkan orang lain" hehehe...
Yang menjadi masalah adalah orang-orang yg karena keinginan mereka "membantu diri sendiri" teramat kuat, mereka terkadang menyebabkan collateral damage ke teman2 sekitarnya, ambil contoh seperti ini...
Kejadiannya, saat saya stase bedah kemarin, ada semacam isu kalau soal ujian bedah yg berupa pilihan ganda itu cuma sekedar formalitas dan kemungkinan soalnya mengulang seperti soal tahun kemarin tinggi, walaupun seperti itu, soal-soal bedah tetep saja susah... jadi kami juga gak terlalu mo ambil pusing dengan itu, kami belajar saja apa yang bisa kami pelajari, entah itu soal, buku, atau catatan kecil sepanjang stase...
Tiba2 ada kabar bahwa tipe soalnya dirubah menjadi essay! wajar saja saat itu kami panik setengah mati, kok tiba2 dirubah gt?? nah, selidik punya selidik... katanya ada seorang teman koass yg "berdiskusi" dgn seorang konsulen... begini pembicaraannya:
konsulen itu bertanya ttg ujian bedah...
koass: dok, yang saya tahu katanya soal ujian bedah itu biasanya mengulang dan cuma formalitas saja dok..
Walhasih konsulen tersebut langsung mengganti sistem ujiannya, walaupun pada akhirnya alhamdulillah hasil ujiannya baik2 saja, kabar mengenai ini membuat teman2 yang lain panik luar biasa dan yah, sudah tinggal pasrah saja...
Saya gak ngerti ya, apa pembicaraan itu nyata atau tidak, asumsi terburuk saya itu, ya itu beneran kejadian... nah.. topik ini nih yg saya tekankan disini,,, kita tuh mahasiswa kedokteran, entah si teman koass itu terlalu polos, atau dia bodoh banget, atau dia cari muka, intinya dia telah membuat sulit teman2 yang lainnya...
Perjalanan dunia kedokteran itu panjang, dari S.Ked-dr.Umum trus kalo mau sekolah lg ambil PPDS.. itu bertahun2.. dan disini peranan teman sejawat itu sangat besar, teman kita bisa membantu kita tuk maju atau bisa benar2 menjatuhkan kita sejatuh-jatuhnya.. Jadi pesan saya cuma satu...
Rekan2 teman sejawat yang lain, tolong banget diingat nilai2 kekompakan dan kesejawatan itu, dl sumpah kedokteran kita bersumpah tuk memperlakukan teman2 sejawat kita seperti saudara kandung,, bagaimana caranya kita bisa memperlakukan mereka seperti saudara sendiri tapi kita tidak pernah memperdulikan efek tindakan kita pada orang lain?
Selama koass ini tolong bgt bgt sikap, omongan, tindakan kita di jaga... dan PIKIR dulu sebelum kita melakukan sesuatu, kira2 tindakan kita efeknya seperti apa pada teman2 kita... ingat perjalanan kita masih panjang ya,,,
Subscribe to:
Posts (Atom)